Berita Detail

Kamis, 20 November 2025
BPBD Minta Warga Waspada Gejala Awal Bencana

MUKOMUKO – Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Mukomuko sejak beberapa hari terakhir belum juga memberi ruang jeda. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem ini akan bertahan hingga penghujung November 2025, dengan potensi hujan lebat bahkan sangat lebat di sejumlah wilayah. Situasi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor yang bisa muncul sewaktu-waktu.

Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi ST, MT, mengingatkan bahwa kombinasi hujan intens berjam-jam dengan durasi panjang adalah salah satu kondisi paling berbahaya bagi daerah rawan. Air sungai dari hulu bisa meluap dalam hitungan menit, sementara tanah di wilayah perbukitan dapat melemah hingga memicu longsor tiba-tiba.

“Kami mengimbau masyarakat tetap siaga, terutama yang tinggal di bantaran sungai, lereng bukit, dan lokasi yang pernah terdampak banjir atau longsor sebelumnya,” ujar Ruri.

BPBD telah menempatkan personel di titik-titik rawan di berbagai kecamatan. Namun, Ruri menegaskan bahwa kesiapsiagaan pemerintah tidak akan maksimal tanpa peran aktif warga. Deteksi dini, katanya, justru paling efektif berasal dari masyarakat sendiri yang berada langsung di lapangan.

Ia meminta warga segera melapor jika menemukan tanda-tanda alam yang tidak wajar, seperti retakan tanah baru, debit sungai yang meningkat drastis dalam waktu singkat, atau suara gemuruh dari arah perbukitan.

“Tanda-tanda seperti itu bukan hal kecil. Laporan cepat bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tegasnya.

Ruri menambahkan, cuaca ekstrem bukan hal baru bagi Mukomuko. Setiap tahun, wilayah ini selalu diuji oleh situasi serupa. Namun pengalaman tersebut seharusnya menjadi modal untuk memperkuat kewaspadaan dan solidaritas antarwarga.

“Di tengah kondisi seperti sekarang, saling menjaga dan saling mengingatkan adalah kunci agar Mukomuko tetap aman melewati musim penghujan,” tutupnya. (pir)

Editor: admin mukomuko