Berita Detail

Sabtu, 29 November 2025
Dandim 0428 Pastikan Lahan Koperasi Merah Putih di Mukomuko Clear and Clean, Target Operasional Maret 2026

MUKOMUKO, Mediacenter — Program pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Mukomuko terus menunjukkan progres signifikan. Komandan Kodim 0428/Mukomuko, Letkol Inf Yokki Firmansyah, memastikan bahwa seluruh lahan yang digunakan untuk pembangunan gedung koperasi telah berstatus clear and clean, sehingga tidak ada hambatan dari sisi legalitas maupun kepemilikan.

Kepastian ini menjadi sinyal kuat bahwa Mukomuko siap mengikuti arahan pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan koperasi sebagai pusat ekonomi baru di tingkat desa.

“Semua sudah clear and clean. Tidak ada lahan bermasalah. Semua desa bergerak aktif, tidak ada yang diam,” tegas Letkol Inf Yokki Firmansyah, Sabtu 29 November 2025.

Berdasarkan data Kodim 0428/Mukomuko, dari 150 desa dan kelurahan yang menjadi lokasi pembangunan koperasi, 121 desa sudah memiliki lahan siap bangun. Sementara 29 desa lainnya masih menuntaskan proses lahan, namun seluruhnya sudah mengajukan permohonan penggunaan atau hibah bangunan ke Pemkab Mukomuko maupun Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu. Artinya, tidak ada desa yang pasif dalam mempersiapkan program nasional ini.Dandim menegaskan bahwa proses pembangunan dilakukan secara agresif dan tanpa jeda.

“Tanggal 31 Januari 2026 harus selesai 100 persen dan langsung dihibahkan kepada desa. Karena pada Maret 2026, seluruh KDMP di Mukomuko sudah wajib operasional,” jelasnya.

Setelah dihibahkan kepada desa, koperasi akan masuk tahap finalisasi operasional, mulai dari penyusunan struktur organisasi, persiapan SDM pengelola, hingga skema bisnis koperasi.

Salah satu ciri utama pembangunan KDMP di Mukomuko adalah pendekatan padat karya. Pembangunan gedung dilakukan oleh masyarakat desa sebagai tenaga kerja lokal, bukan kontraktor luar daerah.

“Ini program pusat, dan masyarakatlah yang akan merasakan manfaatnya. Maka dari awal masyarakat ikut membangun. Dibangun warga, dan nanti hasilnya kembali untuk warga,” ujar Dandim.

Pola padat karya tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga menggeliatkan perekonomian lokal, mulai dari pembelian material, usaha transportasi, hingga peluang kerja harian bagi warga sekitar.

Letkol Inf Yokki Firmansyah menegaskan bahwa keberhasilan KDMP tidak hanya dilihat dari berdirinya gedung, tetapi dari kemampuan desa menjalankannya sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

“Tidak ada alasan untuk tidak mendukung. Ini program strategis, ini program Presiden. Mukomuko harus berada di garis depan untuk menyukseskannya,” tegas Letkol Inf Yokki Firmansyah.

Ia berharap seluruh pemangku kepentingan, pemerintah daerah, perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga warga, ikut mengawal pembangunan dan operasional koperasi ke depan.

Dengan progres pembangunan yang bergerak masif di seluruh wilayah, KDMP diproyeksikan menjadi tonggak penting kebangkitan ekonomi desa di Kabupaten Mukomuko pada 2026, sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat melalui sistem ekonomi berbasis gotong royong. (MC Kominfo/AGR)

Editor: admin mukomuko