Berita Detail

Jumat, 28 November 2025
Jalan Rusak Segera Berakhir, Proyek Hotmix Sendang Mulyo–Ipuh Siap Buka Akses Ekonomi Mukomuko

MUKOMUKO, Mediacenter — Setelah bertahun-tahun bergantung pada jalan yang rusak parah dan becek setiap musim hujan, warga di kawasan Sendang Mulyo dan Ipuh akhirnya bisa bernapas lega. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dijadwalkan meneken kontrak pembangunan jalan hotmix di wilayah tersebut pada awal Desember 2025.

Ruas jalan ini selama ini menjadi jalur utama warga membawa hasil kebun, mengantar anak ke sekolah, hingga mengakses layanan kesehatan. Ketika hujan turun, lumpur dan kubangan membuat kendaraan sering terjebak, bahkan tidak jarang truk pengangkut hasil panen terpaksa berhenti berhari-hari.

Kini, lewat program Instruksi Presiden (Inpres) Tahun Anggaran 2025, ruas jalan strategis itu masuk sebagai salah satu prioritas nasional. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp19 miliar per ruas untuk pekerjaan jalan hotmix di Mukomuko.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST, MT, menyebut pembangunan jalan tersebut akan langsung menyentuh kehidupan ekonomi warga di dua kecamatan itu.

“Ruas ini bukan sekadar jalan penghubung, tapi urat nadi ekonomi masyarakat. Petani, pedagang, sopir angkut, semua merasakan dampaknya. Karena itu, begitu kontrak dari BPJN berjalan, kami akan ikut mengawal secara ketat,” ujar Apriansyah.

Menurutnya, banyak keluhan masyarakat terkait lamanya distribusi hasil pertanian dan tingginya biaya angkut akibat kondisi jalan yang buruk. Truk sawit, karet, maupun hasil tani lainnya kerap terlambat sampai ke pabrik atau pasar karena terjebak di jalan yang berlumpur.

“Kalau jalan sudah hotmix, biaya angkut bisa turun, waktu tempuh lebih singkat. Pada akhirnya, harga jual di tingkat petani bisa lebih bagus karena distribusinya lancar,” tambahnya.

Apriansyah menegaskan, pembangunan jalan melalui skema Inpres ini bukan proyek asal jadi. Pemerintah pusat dan daerah ingin memastikan kualitas pekerjaan sesuai standar, sehingga jalan dapat bertahan lama dan tidak cepat rusak.

“Kami tidak ingin masyarakat baru menikmati jalan mulus sebentar lalu rusak lagi. Dari awal sudah ditekankan, pekerjaan harus mengikuti spesifikasi teknis dan diawasi secara serius,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, keberadaan jalan yang representatif akan membuka peluang baru di sektor lain, termasuk usaha kecil di sepanjang jalur, pariwisata lokal, hingga akses layanan publik yang lebih mudah.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko memastikan tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan. Pengawasan bersama akan dilakukan mulai dari proses kontrak, pelaksanaan, hingga serah terima pekerjaan.

“Tugas kami di daerah adalah memastikan program pusat benar-benar terasa manfaatnya oleh warga. Masyarakat juga kami harap ikut mengawasi, melapor jika ada hal yang janggal di lapangan,” kata Apriansyah.

Ia menilai, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaksana proyek, dan masyarakat menjadi kunci agar pembangunan ruas Sendang Mulyo–Ipuh benar-benar menghadirkan perubahan.

“Kalau ini berjalan baik, bukan hanya kendaraan yang lebih mudah lewat. Tapi harga, waktu tempuh, dan peluang ekonomi warga akan ikut berubah. Itu yang kita kejar,” tutup Kadis Apriansyah. 

Dengan dimulainya kontrak kerja pada awal Desember nanti, harapan warga Sendang Mulyo, Ipuh, dan sekitarnya untuk keluar dari “kepungan jalan rusak” tampaknya tinggal menunggu waktu. Jalan mulus tak lagi sekadar janji, tetapi pelan-pelan menjelma menjadi kenyataan. (MC Kominfo/AGR)

Editor: admin mukomuko